Sydney Family Trip: Itinerary & Rincian Biaya

Pada akhir Februari, aku, suami dan anakku mengunjungi kakakku dan keluarganya yang sedang tinggal di Sydney. Kakakku bekerja di Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Sydney. Sebelum ia menyelesaikan tugasnya disana, pas sekali ada The Eras Tour, Taylor Swift yang digelar di Sydney Olympic Park. Maka kami pun akhirnya memutuskan untuk tancap gas ke Sydney. Kebetulan juga disana ada ibu yang sedang mendampingi kakak. Pasti seru banget!

Hari 1 – Jumat

Perjalanan kami dimulai saat kami tiba tepat pukul 13.00 di bandara. Kami dijemput oleh Mas Faiz (kakak ipar) dan ibuku. Dengan penuh semangat untuk menjelajah, kami menghabiskan seluruh sore hingga malam hari di Circular Quay. Dikelilingi oleh energi TGIF yang ramai, kami terpesona oleh berbagai kegiatan dan pemandangan yang menghiasi area tersebut. Mulai dari gedung ikonik The Opera House Sydney hingga gelombang yang berdenyut di pelabuhan, setiap saat terasa seperti lukisan yang hidup. Saat matahari tenggelam di balik cakrawala, memancarkan warna jingga dan merah muda di langit, kami tak bisa menahan kekaguman pada keindahan yang menyambut kami pada hari petualangan pertama kami. Dengan hati penuh antusiasme, kami dengan sabar menantikan keajaiban yang menanti di hari-hari mendatang.

Hari 2 – Sabtu

Australia Museum
Pada Hari Kedua, yang jatuh pada hari Sabtu, kami memulai pagi dengan mengunjungi Australia Museum untuk menggali lebih dalam ke dalam kekayaan budaya dan alam Australia. Dengan antusiasme yang membara, kami menjelajahi setiap sudut museum, memperoleh wawasan yang mendalam tentang sejarah, flora, dan fauna unik benua ini.


The Eras Tour Sydney
Setelah memuaskan rasa ingin tahu kami di museum, kami melanjutkan perjalanan kami menuju konser Taylor Swift The Eras Tour. Di sana, kami tenggelam dalam suasana yang penuh semangat dan kegembiraan, menyaksikan penampilan epik dari salah satu bintang pop terbesar dunia favoritku, kakak dan Aini sepupuku. Dengan lagu-lagu yang menggetarkan hati dan pertunjukan yang spektakuler, konser tersebut menjadi salah satu momen tak terlupakan dalam perjalanan kami. Meskipun hari itu berakhir, kenangan indah dari konser di Sydney Olympic Park akan terus menginspirasi dan menghangatkan hati kami dalam petualangan yang masih panjang.

Hari 3 – Minggu

Taronga Zoo
Pada Hari Ketiga, yang jatuh pada hari Minggu, kami menghabiskan sepanjang hari di Taronga Zoo. Dengan semangat petualangan, kami menjelajahi keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang ditawarkan oleh kebun binatang ini. Rasakan sensasi hidup di Sydney dengan pergi kesana pakai ferry ya! Setibanya di Taronga Zoo, kami melihat kangguru dan koala yang menggemaskan, setiap momen di Taronga Zoo memberi kami pengalaman yang tak terlupakan. Kami juga melihat pinguin dan anjing laut.

Observatory Hill
Setelah menghabiskan waktu yang menyenangkan di kebun binatang, kami seakan tidak rela untuk pulang jam 6 sore. Kami melanjutkan petualangan kami dengan menikmati matahari terbenam di Observatory Hill. Dengan pemandangan yang menakjubkan dari langit yang berubah warna dan panorama kota Sydney yang indah, kami merenung dan menghargai keindahan alam yang mempesona.

Hari 4 – Senin

Baldy Lookout, Sea Cliff Bridge View Point
Pada Hari Keempat, yang jatuh pada hari Senin, kami memulai petualangan kami dengan mengunjungi Baldy Lookout, sebuah tempat yang menakjubkan dengan pemandangan luas yang menghampar di sekitar. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan kami ke Sea Cliff Bridge View Point, di mana kami terpesona oleh panorama alam yang memukau dari jembatan yang membelah tebing-tebing karang.

Lunch at Wollongong
Setelah menikmati keindahan alam yang luar biasa, kami melanjutkan perjalanan ke Wollongong untuk menikmati makan siang di tempat yang menawan. Makan siang yang lezat memberi kami energi untuk melanjutkan perjalanan ke Kiama, tempat kami merencanakan petualangan selanjutnya.

Kiama
Kiama adalah sebuah kota kecil yang terletak sekitar 120 kilometer di selatan Sydney, New South Wales, Australia. Kota ini terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, termasuk tebing karang yang spektakuler, pantai berpasir putih, dan air terjun yang memukau. Salah satu daya tarik utama Kiama adalah Kiama Blowhole, yang merupakan fenomena alam yang menakjubkan di mana air laut dihembuskan ke udara melalui gua-gua batu karang, menciptakan semburan air yang tinggi.

Hari 5 – Selasa

Bondi Beach
Kami memulai petualangan kami dengan mengunjungi Bondi Beach, salah satu pantai paling ikonik di Australia. Di sana, kami menikmati deburan ombak yang menenangkan dan panorama pantai yang memukau. Sayangnya langit berawan, kalau kata ibuku “nggak drama langitnya” haha.



Macquarie Seat, Royal Botanical Garden of Sydney
Setelah bersantai sejenak, kami melanjutkan perjalanan kami ke Macquarie Seat, di mana kami disuguhi pemandangan indah kota Sydney dari ketinggian. Selanjutnya, kami menjelajahi Royal Botanical Garden Sydney, membiarkan diri kami terpesona oleh keanekaragaman flora yang indah dan suasana damai di tengah kota yang sibuk.



Dinner at Betty’s Burger
Makan malam kami di Betty’s Burger terasa sangat nikmat karena kami kelaparan. Tapi memang burgernya dan “Peanut Butter Chocolate Thick Shake” nya enak juga, dengan bahan premium.

Harbour Bridge Walk at Night, Luna Park Gate
Setelah makan, sejujurnya kami sudah cukup lelah. Tapi aku, suamiku Bisma, dan sepupuku Aini memutuskan untuk melanjutkan petualangan kami dengan berjalan-jalan di atas Harbour Bridge, menyaksikan keindahan pelabuhan Sydney dari ketinggian yang menakjubkan. Sekitar jam 21.30 malam, kami mengakhiri hari kami dengan kunjungan singkat ke Luna Park, merasakan nostalgia dan kegembiraan di taman bermain yang legendaris itu. Karena taman bermain ini sudah tutup, kami hanya berfoto di depan gapura muka badut yang ikonik itu.

Hari 6 – Rabu

Art Gallery of New South Wales
Kami memulai petualangan kami dengan mengunjungi Galeri Seni New South Wales, tempat kami terpesona oleh karya seni yang luar biasa dari berbagai budaya dan zaman. Karena Australia kental dengan sejarah kaum indigineous aborigin, disini tidak hanya karya seni ala Western saja tapi juga ada sedikit sentuhan lukisan potrait orang aborigin.

Paddy’s Market
Setelah memperoleh inspirasi dari keindahan karya seni, kami melanjutkan perjalanan kami ke Paddy’s Market, di mana kami menikmati suasana pasar yang hidup dan beragamnya barang-barang yang ditawarkan. Disini kami beli souvernir untuk oleh-oleh. Harganya paling terjangkau dibandingkan dengan gerai lain di pusat wisata. Disini, tote bag hanya 5 AUD, shopping bag 10 AUD dapat 3. Kaos juga hanya 9 AUD.

Kalau ibuku paling suka belanja buah dan sayur disini. Murah juga dibandingkan di Woolies! Kerennya, meski ini di pasar, pembayarannya bisa menggunakan card. Jadi tinggal tap-tap saja.


Dinner at Dopa and stroll around the Darling Harbour
Kemudian, kami menutup hari dengan makan malam di Dopa, sebuah restoran yang menawarkan hidangan lezat dengan sentuhan modern. Sebelum mengakhiri hari, kami menyempatkan diri untuk menjelajahi Darling Harbour, menikmati pemandangan indah dan suasana yang menyenangkan di tepi air.

Hari 7 – Kamis

Coastal Walk at Bondi Beach to Bronte
Kami memulai hari dengan Coastal Walk dari Bondi Beach ke Bronte, menikmati pemandangan spektakuler dari tebing-tebing karang dan ombak yang memukau sepanjang perjalanan.

The Boat House Rose Bay
Setelah itu, kami mengunjungi The Boat House Rose Bay, tempat yang mengingatkan era penerbangan perahu terbang yang berakhir pada tahun 1974. Warisan hidroplan Rose Bay masih hidup dan sehat, dengan Sydney Seaplanes dan Sydney by Seaplane menawarkan penerbangan pemandangan teluk yang memukau, lepas landas dan mendarat di teluk Rose Bay.



Vaucluse
Kami menyambangi Vaucluse, yang terkenal dengan pantainya yang terlindung di pelabuhan. Kami mengunjungi Milk Beach dan Hermit Point, menikmati keindahan alam di sekitar pantai. Gokil sih, ada yang punya rumah gede disitu. Hidup literally di samping pantai di area super prime di Sydney. Gak kebayang berapa ya harga rumahnya!?


La Perouse
Kemudian, kami melanjutkan perjalanan kami ke La Perouse, sebuah tempat yang terinspirasi oleh perjalanan Kapten Cook. Raja Louis XVI menunjuk Jean-François de Galaup, Comte de La Pérouse (1741–1788), seorang perwira angkatan laut berpengalaman dan navigator terampil, untuk memimpin ekspedisi mengelilingi dunia dan mengeksplorasi Pasifik. Raja menyediakan ekspedisi La Pérouse dengan segala kebutuhan yang diperlukan.

Dinner at Lanzhou Hurstville, BigW Supermarket
Wow, lamb crispy nya enak dan dagingnya lembut sekali! Restoran ini tidak disangka adalah restoran halal lho. Selain lamb crispy ada juga soup

Hari 8 – Jumat

QVB Mall, atau Queen Victoria Building
Adalah sebuah pusat perbelanjaan ikonik di Sydney yang dibangun pada tahun 1898. Bangunan ini memiliki arsitektur yang megah dan merupakan salah satu contoh terbaik dari gaya arsitektur Victoria di Australia. Di dalam QVB Mall, pengunjung dapat menemukan berbagai macam toko-toko mewah dan restoran yang menawarkan pengalaman berbelanja dan bersantap yang eksklusif.

Kinokuniya at The Galeries
Kami mengunjungi toko buku terkenal yang berlokasi di pusat perbelanjaan The Galeries di Sydney. Toko ini menawarkan beragam koleksi buku, mulai dari sastra hingga buku-buku seni yang langka dari berbagai negara. Kinokuniya juga menjadi tempat yang populer bagi para pecinta buku. Kami sengaja kesini untuk ke bagian buku anaknya. Ayana senang bermain di sudut megah ini, terutama karena banyak buku menarik dan boneka-boneka!

Black Star Pastry
Terkenal karena karya seni kuliner mereka yang kreatif dan lezat, terutama kue Strawberry Watermelon Cake yang ikonik. Toko kue ini didirikan pada tahun 2008 di Newtown, Sydney, dan sejak itu telah menjadi tujuan wajib bagi para pencinta kue dan pastry di kota tersebut. Kami sendiri menilai kue Strawberry Watermelon Cake-nya rasanya sangat lucu. Selain karena ada semangka asli di kue itu, bagian atas cake bertabur bunga. Jujur karena belum pernah makan bunga, jadi berasa aneh. Plus harganya yang agak mahal 11 AUD, jadi sekali saja cukup deh kami coba cake itu. Hahaha.

Birkenhead Point DFO (Designer Factory Outlet)
Ini merupakan destinasi belanja yang populer di Sydney yang menawarkan berbagai merek terkenal dengan harga diskon. Terletak di pinggiran teluk Iron Cove, Birkenhead Point DFO membuat kami bingung karena harga produk berkelas kena diskon besar. Tapi tetap saja kami tidak belanja apa-apa di Tommy Hilfiger ataupun Coach. Hehe.

Kantor ITPC Sydney

Circular Quay

Hari 9 – Sabtu

Tidak terasa sudah waktunya kami untuk pulang kembali ke Indonesia. Selamat tinggal Sydney!

Rincian Biaya

Visa3person2.060.7416.182.223
Airplane Ticket3person8.874.63326.623.899
Local Transport9days85.000765.000
Price as per Dec 2023 – March 2024

Mohon maaf untuk biaya akomodasi tidak dimasukkan karena kami menginap di rumah kakakku. Sementara untuk biaya makan, kami biasanya memasak. Tapi sekali makan di luar biasanya budget per orang-nya sekitar Rp 250.000.

Perjalanan di Sydney kali ini memberikan penyegaran dan membukakan wawasan akan dunia yang jauh lebih luas lagi. Bertualang dengan ibuku juga mengajarkanku untuk bisa lebih rajin bangun pagi dan siap-siap masak dengan cepat.

Teruntuk Kak Nisa yang sedang dinas di Sydney dan Mas Faiz yang sedang S3, semoga lancar ya segala urusan dan usaha disana. Teruntuk suamiku, mari kita semangat menabung untuk menjelajah negara-negara lainnya.


Comments

2 responses to “Sydney Family Trip: Itinerary & Rincian Biaya”

  1. Seruuuuu

    Like

    1. Iyaa seru banget! Semoga menginspirasi untuk rencana liburanmuu

      Like

Leave a comment